Banyak orang yang mempunyai masalah dengan bau badan atau bau keringat  yang tidak sedap sehingga mempengaruhi rasa percaya diri. Namun ada juga  yang tidak menyadari akan keadaan tubuhnya yang mengeluarkan aroma yang  kurang sedap tersebut dan bersikap cuek saja.
Bau badan adalah masalah yang peka dan dapat menimbulkan gangguan dalam  kehidupan sosial sesorang, baik dalam pergaulan secara umum maupun  dengan pasangan. Orang yang mempunyai masalah bau badan seringkali  merasa rendah diri atau minder dan membatasi pergaulan. Selain itu,  orang lain juga ‘segan’ untuk berdekatan dengannya karena aroma tubuhnya  membuat pusing/puyeng. Kondisi tersebut tentunya dapat mengambat dalam  pengembangan potensi dirinya.
Aroma tubuh yang dikeluarkan setiap orang bervariasi, ada yang tidak  berbau, bau asam sampai yang berbau menyengat. Bau badan umumnya  disebabkan oleh pengeluaran keringat yang berlebihan terutama di daerah  ketiak. Namun ada juga orang yang aroma tubuhnya tidak sedap walaupun  tidak berkeringat dan baunya akan bertambah menyengat ketika  berkeringat.
Keringat dihasilkan oleh kelenjar keringat, yaitu kelenjar apokrin yang  menghasilkan cairan yang kental serta keruh, dan kelenjar ekrin yang  menghasilkan cairan yang encer serta jernih, merupakan unsur  utama/paling banyak dalam air keringat. Sekresi keringat yang dihasilkan  oleh kelenjar apokrin adalah yang sering menimbulkan aroma tubuh yang  tidak sedap terutama ketika bercampur dengan bakteri. Pada dasarnya ada  orang yang mengeluarkan banyak keringat dan ada juga yang sedikit.  Keaktifan kelenjar keringat mempengaruhi jumlah keringat yang  diproduksi. Dibandingan dengan bagian tubuh lainnya, kelenjar keringat  paling aktif pada kulit ketiak. Pada orang-orang tertentu mempunyai  kelenjar keringat yang aktif sejak lahir/bawaan sehingga selalu  berkeringat.
Keringat sebenarnya bagian dari mekanisme pengaturan suhu tubuh agar  tetap stabil, yaitu sebagai reaksi untuk menyejukan diri. Ketika suhu  tubuh meningkat akibat cuaca panas atau kegiatan fisik, kedua kelenjar  tersebut akan terstimulasi untuk menghasilkan keringat dan keluar  melalui permukaan kulit. Kemudian keringat tersebut mengalami penguapan  sehingga panas tubuh berkurang. Produksi keringat yang berlebih juga  dapat dipicu oleh faktor ketegangan emosi.
Aroma tubuh yang tidak sedap dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti  kurang menjaga kebersihan badan, jenis makanan yang dikonsumsi dan  adanya ketegangan emosi. Sisa keringat yang tidak menguap yaitu yang  dihasilkan oleh kelenjar apokrin akan melekat pada badan, bila dibiarkan  lama akan diuraikan oleh bakteri pada tempat tersebut sehingga  menimbulkan bau badan yang menyengat. Jenis makanan yang tinggi kalori  seperti makanan berlemak dan berprotein tinggi terutama jika dikonsumsi  berlebihan dapat menimbulkan bau keringat yang kurang sedap. Jenis  makanan tersebut dapat merangsang kelenjar mengeluarkan lebih banyak  keringat dibandingkan dengan jenis makanan yang rendah kalori.  Ketegangan yang memicu emosi negatif seperti kecemasan, gelisah, stres  dan kemarahan juga dapat mengaktifkan kelenjar keringat dan mempertajam  aroma tubuh yang tak sedap.
Pencegahan :
Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi bau badan yang tak sedap, antara lain :
    * selalu menjaga kebersihan badan, dianjurkan untuk lebih sering  mandi dan mengelap bagian tubuh yang sering mengeluarkan keringat.  Sebaiknya rambut ketiak dibersihkan/dicukur agar tidak lembab dan memicu  bau.
    * Ganti pakaian yang basah oleh keringat dengan pakaian yang kering dan bersih.
    * Hindari atau kurangi makanan yang memicu aroma tubuh yang kurang sedap.
    * Perbanyak konsumsi makanan yang berserat dan rendah kalori  seperti buah dan sayuran serta minum cukup air putih (8-12 gelas/hari).
    * Hindari emosi negatif dan usahan untuk lebih rileks
    * Gunakan sabun mandi yang berkhasiat antibakteri.
Herbal untuk Mengatasi Bau Badan (BB)
Saat ini berbagai produk/kosmetik untuk menghilangkan bau badan banyak  tersedia di pasaran. Berbagai jenis merek yang ditawarkan tersebut ada  yang berupa deodoran/roll on, bedak, krim hingga farfum dengan aroma  yang bervariasi. Produk-produk tersebut biasanya hanya berfungsi  sementara dan bertahan beberapa jam saja. Apabila lupa memakainya, bau  keringat akan kembali muncul.
Ada beberapa jenis herbal yang digunakan untuk mengatasi bau badan.  Berbagai jenis tanaman tersebut telah lama digunakan dan diwariskan  secara turun temurun, antara lain : daun sirih (Piper betle), beluntas  (Pluchea indica), kemangi (Ocimum basilicum var citratum), bunga  kecombrang (Nicolaia speciosa), kunyit (Curcuma longa), temu giring  (Curcuma heyneana), bunga kenanga (Canangium odorata), akar wangi  (Andropogon zizanoides), nilam (Pogostemon cablin).
Berikut ini contoh resep untuk mengatasi bau badan :
Resep 1. (Pemakaian Dalam)
30 gram kunyit tua segar (diiris) + 5 lembar daun sirih + asam jawa dan  gula aren secukupnya, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc,  disaring, airnya diminum 2 kali sehari. Lakukan secara teratur
Resep 2. (Pemakaian Dalam)
Daun beluntas muda dan kemangi secukupnya dikonsumsi setiap hari sebagai lalap mentah. Lakukan secara teratur
Resep 3. (Pemakaian Luar )
Daun jeruk nipis + bunga mawar + bunga melati + bunga kenanga,  masing-masing secukupnya, dicuci dan direbus dengan air secukupnya  hingga mendidih, tambahkan air, hangat-hangat digunakan untuk mandi  berendam. Lakukan
secara teratur.
Resep 4 (Pemakaian luar)
Air perasan jeruk nipis dicampur dengan sedikit kapur sirih, diaduk  rata, lalu dioleskan pada ketiak yang bersih. Lakukan secara teratur.
Catatan : untuk perebusan gunakan panci enamel, peruk tanah, panci  kaca/pyrex. U hasil optimal lakukan secara teratur, baik pemakaian dalam  maupun pemakaian luar.
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar