Terjemah Daqoiqul Akhbar
Ibnu Abbas ra. berkata:  
Terjemah Daqoiqul Akhbar
Ibnu Abbas ra. berkata:  
Surga mempunyai 8 pintu yang terbuat dari emas, yang dihiasi dengan jauhar (sejenis mutiara) dan pada pintu yang pertama   tertulis kalimat LAA ILAAHA ILLALLAAH MUHAMMADUR RASUULULLAH, yaitu   pintu bagi para Nabi dan Rasul, syuhada’ dan juga pintunya orang-orang   yang dermawan. Pintu yang kedua   yaitu pintu bagi orang-orang yang mendirikan shalat, orang yang   menyempurnakan wudhunya dan orang yang menyempurnakan rukun-rukun   shalatnya. Pintu yang ketiga yaitu pintu bagi orang-orang yang memberikan zakatnya dengan senang hati dan ikhlas. Pintu yang keempat yaitu pintu bagi orang-orang yang memerintahkan kepada kebajikan dan mencegah terhadap perbuatan munkar. Pintu yang kelima yaitu pintu bagi orang-orang yang dapat memelihara syahwatnya dan mencegah dari nafsu yang buruk. Pintu yang keenam yaitu pintu bagi orang-orang yang melaksanakan haji dan umrah. Pintu yang ketujuh yaitu pintu bagi orang-orang yang berjihad (dijalan Allah). Dan pintu yang kedelapan   yaitu pintu bagi orang-orang yang bertaqwa, yaitu orang yang  memejamkan  matanya dari perbuatan dan sesuatu yang haram, orang-orang  yang  melakukan kebaikan, diantaranya: berbuat baik kepada orang tua,   mempererat tali persaudaraan (silaturrahim) dan lain sebagainya.
Surga ada 8 (delapan)macam:
-  Darul Jalal yaitu surga yang terbuat dari mutiara putih.
-  Darus Salam yaitu surga yang terbuat dari yaqut merah.
-  Jannatul Ma’wa yaitu surga yang terbuat dari zabarjud hijau.
-  Jannatul Khuldi yaitu surga yang terbuat dari marjan yang berwarna merah dan kuning.
-  Jannatun Na’im yaitu surga yang terbuat dari perak putih.
-  Jannatul Firdaus yaitu surga yang terbuat dari emas merah.
-  Jannatul ‘Adn yaitu surga yang terbuat dari intan putih.
-  Darul Qarar yaitu surga yang terbuat dari emas merah.
Darul Qarar   adalah surga yang paling utama dibandingkan dengan surga yang lain.   Surga ini mempunyai dua pintu dan dua daun pintu, satu daun pintu   terbuat dari emas, dan yang satunya terbuat dari perak. Jarak setiap   pintu adalah sebagaimana jarak antara bumi dan langit. Adapun bangunan   yang ada didalamnya terbuat dari bata emas dan bata perak, tanahnya dari   misik, debunya dari anbar, rumputnya dari za’faran, istana-istananya   terbuat dari mutiara, punggungnya dari yaqut dan pintunya dari jauhar.
Didalam   surga ini terdapat sungai yang namanya sungai Rahmat yaitu sungai yang   mengalir keseluruh surga, kerikil-kerikilnya dari mutiara yang sangat   putih, lebih putih dari embun dan lebih manis dari madu.
Didalam   surga terdapat sungai yang bernama Sungai Kautsar yaitu sungai Nabi   kita Muhammad Saw. pohon-poinnya terbuat dari intan dan yaqut. Didalam   surga juga terdapat sungai Kafur, sungai Tasnim, sungai Salsabil, sungai   Rahiqul Makhtum dan dibelakang sungai-sungai ini terdapat  sungai-sungai  lain yang tidak terhitung jumlahnya.
Diriwayat Nabi Saw. beliau bersabda: “Pada   malam aku dijalankan (isra’) ke langit, telah diperlihatkan kepadaku   seluruh surga, maka aku melihat empat sungai, yang pertama sungai dari   air yang tidak berubah warnanya, kedua sungai dari susu yang tidak   pernah berubah rasanya, dan ketiga sungai dari arak dan yang keempat   sungai dari madu yang sangat bening.” Sebagaimana firman Allah Swt.:
“Yang   didalamnya terdapat sungai-sungai dari air yang tidak berubah rasa dan   baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya,   sungai-sungai dari khamer yang lezat rasanya bagi orang yang meminumnya   dan sungai-sungai dari madu yang bersih dan jernih.” (Qs. muhammad: 15).
Maka   aku tanyakan keada Malaikat Jibril as.: “Darimanakah datangnya   sungai-sungai ini dan kemana mengalirnya? ” Maka Malaikat Jibril as.   menjawab: “Sungai itu mengalir ke telaga kautsar dan aku tidak tau dari   mana asalnya, maka tanyakanlah kepada Allah agar Dia memberi tau dan   memperlihatkan kepadamu.” Maka berdoalah Nabi Muhammad kepada Allah Swt.   Kemudian datanglah seorang malaikat kepada beliau dan memberi salam,   seraya berkata:”Wahai Muhammad, pejamkanlah kedua matamu” Maka aku   pejamkan mataku, lalu ia berkata:”Bukalah kedua matamu” maka aku buka   kedua mataku, tiba-tiba aku berada dibawah pohon dan aku melihat kubah   dari intan putih yang memiliki pintu-pintu dari yaqut hijau dan   kunci-kuncinya dari emas merah. 
Andaikata  semua makhluk yang ada didunia  baik jin atau manusia berhenti diatas  kubah itu, sungguh mereka hanya  seperti burung yang hinggap diatas  gunung. Maka aku melihat empat sungai  itu mengalir dari kubah itu.  Ketika aku ingin kembali malaikat tadi  berkata kepadaku: “Kenapa engkau  tidak masuk kedalam kubah itu?” aku  menjawab:”Bagaimana aku bisa  memasukinya, sedangkan pintu-pintunya  tertutup.” Dia berkata:”Bukalah  dia” Aku bertanya:”Bagaimana aku harus  membukanya?” Lalu dia  berkata:”Kuncinya berada ditanganmu” Aku  berkata:”Apa kuncinya?” Dia  menjawab:”Yaitu lafazh BISMILLAAHIR  RAHMAANIR RAHIM” maka terbukalah  pintu itu lalu aku masuk kedalamnya.  Maka aku melihat sungai-sungai itu  mengalir dari empat tiang kubah. 
  Ketika aku hendak keluar, maka malaikat itu berkata kepadaku:”Apakah   engkau telah melihat dan mengetahuinya? ” Aku menjawab:”Ya” Malaikat itu   berkata kepadaku: “Lihatlah sekali lagi.” Ketika aku melihatnya, maka   tertulis diatas empat kubah tersebut lafazh BISMILLAAHIR RAHMAANIR  RAHIM  Aku melihat sungai air itu keluar dari huruf Mim-nya lafazh  BISMI,  sungai susu keluar dari huruf Ha’-nya lafazh Allah, sungai arak  (khamer)  keluar dari Mim-nya lafazh RAHMAN, dan sungai madu keluar dari  Mim-nya  lafazh RAHIM. Maka aku baru mengerti bahwa asalnya  sungai-sungai  tersebut adalah dari lafazh Basmalah. Kemudian Allah Swt.  berfirman:  “Wahai Muhammad, barang siapa yang mengingat-Ku dengan nama  ini dari  golongan umatmu dengan hati tulus (ikhlas) lafazh  BISMILLAAHIR RAHMAANIR  RAHIIM maka aku beri dia minum dari empat sungai  ini.”
Kemudian   Allah memberi minum kepada ahli-ahli surga itu dengan air surga pada   hari sabtu, memberi minum dengan madu surga pada hari ahad, memberi   minum dengan susu surga pada hari senin, dan memberi minum dengan arak   pada hari selasa. Disaat mereka minum, mabuklah mereka lalu terbanglah   ahli surga itu selama seribu tahun hingga mereka berhenti pada suatu   gunung yang besar yang terbuat dari kasturi yang harum semerbak baunya   dan sungai Salsabil mengalir dibawahnya. Maka minumlah mereka pada   sungai itu tepat pada hari rabu.
Kemudian   terbanglah mereka selama seribu tahun hingga berhenti pada suatu  istana  yang indah, didalamnya terdapat ranjang-ranjang yang tinggi, dan   beberapa gelas yang sudah disediakan sebagaimana yang sudah  diterangkan  dalam Al-Quran. Maka duduklah setiap orang dari mereka  diatas ranjang,  lalu datanglah pada mereka minuman Zanzabil kemudian  mereka meminumnya  tepat pada hari kamis.
Setelah   itu mereka dihujani oleh awan yang putih selama seribu tahun, sehingga   mereka sampai ketempat duduknya orang yang benar, pada hari itu tepat   pada hari jumat, mereka duduk diatas hidangan yang kekal abadi dan   turunlah pada mereka minuman Rahiqul Makhtum, yang ditutupi dengan   misik. Kemudian mereka membuka tutup tersebut dan mereka meminumnya.
Nabi Saw. bersabda: “Mereka itulah orang-orang yang melakukan kebaikan dan menjauhi perbuatan maksiat”
FASAL: Pepohonan Di Surga
Ka’ab ra.: Aku bertanya kepada Rasulullah Saw. tentang pohon-pohonan di surga. Maka beliau menjawab: “Tidak   pernah kering dahan-dahannya dan daun-daunnya tidak pernah berguguran   dan tidak rusak buahnya. Sesungguhnya pohon yang paling besar di surga   adalah pohon Thuba, yang akarnya terbuat dari intan, batangnya dari   yaqut, dahannya dari zabarjud dan daun-daunnya dari sutra yang halus.   Pohon ini memiliki 70.000 cabang, setiap cabang itu menyentuh Arasy dan   lebih rendah-rendahnya cabang itu berada di langit dunia.”
Tidak   ada didalam surga sebuah kamar, tidak ada sebuah kubah dan tidak ada   bilik kecuali didalamnya terdapat cabang pohon itu, yang bisa mengayomi   diatas surga. Pada pohon itu mengeluarkan buah-buahan menurut apa yang   dikehendaki oleh hati. Bandingan dari pohon itu di dunia adalah   matahari, asalnya matahari berada di langit tetapi sinarnya sampai   kesegala tempat.
Ali   ra. berkata: “Aku menyatakan dari beberapa hadits, sesungguhnya   pohon-pohon di surga itu berasal dari perak, sedangkan daun-daunnya   sebagian dari perak dan sebagian (yang lain) dari emas. Kalau sekiranya   batang pohon itu dari perak, maka akar-akarnya dari emas. Pohon-pohon   didunia akarnya di bumi dan cabang-cabangnya berada di udara, karena   sesungguhnya dunia itu tempat yang fana (rusak). Akan tetapi   pohon-pohonan yang terdapat di surga tidaklah demikian halnya, akarnya   di udara dan cabang-cabangnya di bumi. Sebagaimana firman Allah Swt.:
“Buah-buahnya dekat. Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.” (Qs. Al-Haqqah: 23-24).
Dan   debu-debu di surga itu dari misik, anbar dan kafur, dan   sungai-sungainya terdiri dari susu, madu, arak dan air yang sangat   jernih. Apabila angin bertiup menerpa dedaunan, maka bersentuhlah antara   daun yang satu dengan daun yang lainnya hingga menimbulkan suara yang   sangat indah (merdu), dan suara seindah itu belum pernah didengar.
Dengan sanad dari Ali ra. Sesungguhnya ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah Saw. bersabda: “Sesungguhnya   didalam surga terdapat suatu pohon , yang dibagian atasnya keluar   perhiasan dan pada bagian bawahnya keluar kuda yang memiliki sayap yang   diberi pelana, yang dikendalikan, yang ditaburi dengan intan dan yaqut.   Kuda tersebut tidak pernah mengeluarkan kotoran dan tidak pernah buang   air kecil. Adapun yang menaiki kuda itu adalah para wali Allah Swt.  dan  kuda ini akan membawa terbang para wali Allah tersebut ke surga.  Lalu  berkatalah orang-orang yang berada dibawah mereka:”Wahai Tuhanku,   lantaran apa hamba-hamba- Mu itu mencapai kemulian semcam itu?” Maka   Allah Swt. berfirman kepada mereka: “Mereka itulah orang-orang yang   mengerjakan shalat ketika kalian semua masih tidur, mereka melakukan   puasa sedangkan kalian tidak, mereka berjihad membela agama Allah   sedangkan kalian semua duduk disisi istri kalian, dan mereka bersedekah   dengan harta mereka dijalan Allah, sedangkan kalian semua bakhil   (kikir).”
Dari   Abu Hurairah ra. beliau berkata: Sesungguhnya didalam surga itu   terdapat sebuah pohon, orang yang menaiki bisa berjalan dibawah   naungannya selama 100 tahun dan naungan itu tidak akan putus.   Sebagaimana firman Allah Swt.:
“Dan   naungan yang terbentang luas, dan air yang tercurah, dan buah-buahan   yang banyak. Yang buah-buahnya tidak berhenti dan tidak terlarang   mengambilnya.” (Qs. Al-Waqi’ah: 30-33).
Diibaratkan   waktu didunia adalah waktu sebelum matahari terbit dan sudah   terbenamnya matahari, sampai hilangnya mega dan gelap malam yang   menutupi di dunia. Maka sesungguhnya waktu itu adalah naungan yang   terbentang luas. Sebagaimana firman Allah Swt.:
“Apakah kamu tidak memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan bayang-bayang. “ (Qs. Al-Furqan: 45).
Maksudnya adalah waktu sebelum terbitnya matahari dan sesudah terbenamnya, sampai masuk pada kegelapan malam.
Diriwayatkan dari Nabi Saw. sesungguhnya beliau bersabda: “Apakah   aku tidak pernah menceritakan kepadamu tentang waktu(saat), yaitu  waktu  yang serupa dengan waktu yang ada di surga. Dia adalah waktu  dimana  sebelum matahari terbit, bayang-bayangnya itu memanjang,  rahmatnya saat  itu merata dan berkahnya saat itu banyak.”
Surga mempunyai 8 pintu yang terbuat dari emas, yang dihiasi dengan jauhar (sejenis mutiara) dan pada pintu yang pertama   tertulis kalimat LAA ILAAHA ILLALLAAH MUHAMMADUR RASUULULLAH, yaitu   pintu bagi para Nabi dan Rasul, syuhada’ dan juga pintunya orang-orang   yang dermawan. Pintu yang kedua   yaitu pintu bagi orang-orang yang mendirikan shalat, orang yang   menyempurnakan wudhunya dan orang yang menyempurnakan rukun-rukun   shalatnya. Pintu yang ketiga yaitu pintu bagi orang-orang yang memberikan zakatnya dengan senang hati dan ikhlas. Pintu yang keempat yaitu pintu bagi orang-orang yang memerintahkan kepada kebajikan dan mencegah terhadap perbuatan munkar. Pintu yang kelima yaitu pintu bagi orang-orang yang dapat memelihara syahwatnya dan mencegah dari nafsu yang buruk. Pintu yang keenam yaitu pintu bagi orang-orang yang melaksanakan haji dan umrah. Pintu yang ketujuh yaitu pintu bagi orang-orang yang berjihad (dijalan Allah). Dan pintu yang kedelapan   yaitu pintu bagi orang-orang yang bertaqwa, yaitu orang yang  memejamkan  matanya dari perbuatan dan sesuatu yang haram, orang-orang  yang  melakukan kebaikan, diantaranya: berbuat baik kepada orang tua,   mempererat tali persaudaraan (silaturrahim) dan lain sebagainya.
Surga ada 8 (delapan)macam:
-  Darul Jalal yaitu surga yang terbuat dari mutiara putih.
-  Darus Salam yaitu surga yang terbuat dari yaqut merah.
-  Jannatul Ma’wa yaitu surga yang terbuat dari zabarjud hijau.
-  Jannatul Khuldi yaitu surga yang terbuat dari marjan yang berwarna merah dan kuning.
-  Jannatun Na’im yaitu surga yang terbuat dari perak putih.
-  Jannatul Firdaus yaitu surga yang terbuat dari emas merah.
-  Jannatul ‘Adn yaitu surga yang terbuat dari intan putih.
-  Darul Qarar yaitu surga yang terbuat dari emas merah.
Darul Qarar   adalah surga yang paling utama dibandingkan dengan surga yang lain.   Surga ini mempunyai dua pintu dan dua daun pintu, satu daun pintu   terbuat dari emas, dan yang satunya terbuat dari perak. Jarak setiap   pintu adalah sebagaimana jarak antara bumi dan langit. Adapun bangunan   yang ada didalamnya terbuat dari bata emas dan bata perak, tanahnya dari   misik, debunya dari anbar, rumputnya dari za’faran, istana-istananya   terbuat dari mutiara, punggungnya dari yaqut dan pintunya dari jauhar.
Didalam   surga ini terdapat sungai yang namanya sungai Rahmat yaitu sungai yang   mengalir keseluruh surga, kerikil-kerikilnya dari mutiara yang sangat   putih, lebih putih dari embun dan lebih manis dari madu.
Didalam   surga terdapat sungai yang bernama Sungai Kautsar yaitu sungai Nabi   kita Muhammad Saw. pohon-poinnya terbuat dari intan dan yaqut. Didalam   surga juga terdapat sungai Kafur, sungai Tasnim, sungai Salsabil, sungai   Rahiqul Makhtum dan dibelakang sungai-sungai ini terdapat  sungai-sungai  lain yang tidak terhitung jumlahnya.
Diriwayat Nabi Saw. beliau bersabda: “Pada   malam aku dijalankan (isra’) ke langit, telah diperlihatkan kepadaku   seluruh surga, maka aku melihat empat sungai, yang pertama sungai dari   air yang tidak berubah warnanya, kedua sungai dari susu yang tidak   pernah berubah rasanya, dan ketiga sungai dari arak dan yang keempat   sungai dari madu yang sangat bening.” Sebagaimana firman Allah Swt.:
“Yang   didalamnya terdapat sungai-sungai dari air yang tidak berubah rasa dan   baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya,   sungai-sungai dari khamer yang lezat rasanya bagi orang yang meminumnya   dan sungai-sungai dari madu yang bersih dan jernih.” (Qs. muhammad: 15).
Maka   aku tanyakan keada Malaikat Jibril as.: “Darimanakah datangnya   sungai-sungai ini dan kemana mengalirnya? ” Maka Malaikat Jibril as.   menjawab: “Sungai itu mengalir ke telaga kautsar dan aku tidak tau dari   mana asalnya, maka tanyakanlah kepada Allah agar Dia memberi tau dan   memperlihatkan kepadamu.” Maka berdoalah Nabi Muhammad kepada Allah Swt.   Kemudian datanglah seorang malaikat kepada beliau dan memberi salam,   seraya berkata:”Wahai Muhammad, pejamkanlah kedua matamu” Maka aku   pejamkan mataku, lalu ia berkata:”Bukalah kedua matamu” maka aku buka   kedua mataku, tiba-tiba aku berada dibawah pohon dan aku melihat kubah   dari intan putih yang memiliki pintu-pintu dari yaqut hijau dan   kunci-kuncinya dari emas merah. 
Andaikata  semua makhluk yang ada didunia  baik jin atau manusia berhenti diatas  kubah itu, sungguh mereka hanya  seperti burung yang hinggap diatas  gunung. Maka aku melihat empat sungai  itu mengalir dari kubah itu.  Ketika aku ingin kembali malaikat tadi  berkata kepadaku: “Kenapa engkau  tidak masuk kedalam kubah itu?” aku  menjawab:”Bagaimana aku bisa  memasukinya, sedangkan pintu-pintunya  tertutup.” Dia berkata:”Bukalah  dia” Aku bertanya:”Bagaimana aku harus  membukanya?” Lalu dia  berkata:”Kuncinya berada ditanganmu” Aku  berkata:”Apa kuncinya?” Dia  menjawab:”Yaitu lafazh BISMILLAAHIR  RAHMAANIR RAHIM” maka terbukalah  pintu itu lalu aku masuk kedalamnya.  Maka aku melihat sungai-sungai itu  mengalir dari empat tiang kubah. 
  Ketika aku hendak keluar, maka malaikat itu berkata kepadaku:”Apakah   engkau telah melihat dan mengetahuinya? ” Aku menjawab:”Ya” Malaikat itu   berkata kepadaku: “Lihatlah sekali lagi.” Ketika aku melihatnya, maka   tertulis diatas empat kubah tersebut lafazh BISMILLAAHIR RAHMAANIR  RAHIM  Aku melihat sungai air itu keluar dari huruf Mim-nya lafazh  BISMI,  sungai susu keluar dari huruf Ha’-nya lafazh Allah, sungai arak  (khamer)  keluar dari Mim-nya lafazh RAHMAN, dan sungai madu keluar dari  Mim-nya  lafazh RAHIM. Maka aku baru mengerti bahwa asalnya  sungai-sungai  tersebut adalah dari lafazh Basmalah. Kemudian Allah Swt.  berfirman:  “Wahai Muhammad, barang siapa yang mengingat-Ku dengan nama  ini dari  golongan umatmu dengan hati tulus (ikhlas) lafazh  BISMILLAAHIR RAHMAANIR  RAHIIM maka aku beri dia minum dari empat sungai  ini.”
Kemudian   Allah memberi minum kepada ahli-ahli surga itu dengan air surga pada   hari sabtu, memberi minum dengan madu surga pada hari ahad, memberi   minum dengan susu surga pada hari senin, dan memberi minum dengan arak   pada hari selasa. Disaat mereka minum, mabuklah mereka lalu terbanglah   ahli surga itu selama seribu tahun hingga mereka berhenti pada suatu   gunung yang besar yang terbuat dari kasturi yang harum semerbak baunya   dan sungai Salsabil mengalir dibawahnya. Maka minumlah mereka pada   sungai itu tepat pada hari rabu.
Kemudian   terbanglah mereka selama seribu tahun hingga berhenti pada suatu  istana  yang indah, didalamnya terdapat ranjang-ranjang yang tinggi, dan   beberapa gelas yang sudah disediakan sebagaimana yang sudah  diterangkan  dalam Al-Quran. Maka duduklah setiap orang dari mereka  diatas ranjang,  lalu datanglah pada mereka minuman Zanzabil kemudian  mereka meminumnya  tepat pada hari kamis.
Setelah   itu mereka dihujani oleh awan yang putih selama seribu tahun, sehingga   mereka sampai ketempat duduknya orang yang benar, pada hari itu tepat   pada hari jumat, mereka duduk diatas hidangan yang kekal abadi dan   turunlah pada mereka minuman Rahiqul Makhtum, yang ditutupi dengan   misik. Kemudian mereka membuka tutup tersebut dan mereka meminumnya.
Nabi Saw. bersabda: “Mereka itulah orang-orang yang melakukan kebaikan dan menjauhi perbuatan maksiat”
FASAL: Pepohonan Di Surga
Ka’ab ra.: Aku bertanya kepada Rasulullah Saw. tentang pohon-pohonan di surga. Maka beliau menjawab: “Tidak   pernah kering dahan-dahannya dan daun-daunnya tidak pernah berguguran   dan tidak rusak buahnya. Sesungguhnya pohon yang paling besar di surga   adalah pohon Thuba, yang akarnya terbuat dari intan, batangnya dari   yaqut, dahannya dari zabarjud dan daun-daunnya dari sutra yang halus.   Pohon ini memiliki 70.000 cabang, setiap cabang itu menyentuh Arasy dan   lebih rendah-rendahnya cabang itu berada di langit dunia.”
Tidak   ada didalam surga sebuah kamar, tidak ada sebuah kubah dan tidak ada   bilik kecuali didalamnya terdapat cabang pohon itu, yang bisa mengayomi   diatas surga. Pada pohon itu mengeluarkan buah-buahan menurut apa yang   dikehendaki oleh hati. Bandingan dari pohon itu di dunia adalah   matahari, asalnya matahari berada di langit tetapi sinarnya sampai   kesegala tempat.
Ali   ra. berkata: “Aku menyatakan dari beberapa hadits, sesungguhnya   pohon-pohon di surga itu berasal dari perak, sedangkan daun-daunnya   sebagian dari perak dan sebagian (yang lain) dari emas. Kalau sekiranya   batang pohon itu dari perak, maka akar-akarnya dari emas. Pohon-pohon   didunia akarnya di bumi dan cabang-cabangnya berada di udara, karena   sesungguhnya dunia itu tempat yang fana (rusak). Akan tetapi   pohon-pohonan yang terdapat di surga tidaklah demikian halnya, akarnya   di udara dan cabang-cabangnya di bumi. Sebagaimana firman Allah Swt.:
“Buah-buahnya dekat. Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.” (Qs. Al-Haqqah: 23-24).
Dan   debu-debu di surga itu dari misik, anbar dan kafur, dan   sungai-sungainya terdiri dari susu, madu, arak dan air yang sangat   jernih. Apabila angin bertiup menerpa dedaunan, maka bersentuhlah antara   daun yang satu dengan daun yang lainnya hingga menimbulkan suara yang   sangat indah (merdu), dan suara seindah itu belum pernah didengar.
Dengan sanad dari Ali ra. Sesungguhnya ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah Saw. bersabda: “Sesungguhnya   didalam surga terdapat suatu pohon , yang dibagian atasnya keluar   perhiasan dan pada bagian bawahnya keluar kuda yang memiliki sayap yang   diberi pelana, yang dikendalikan, yang ditaburi dengan intan dan yaqut.   Kuda tersebut tidak pernah mengeluarkan kotoran dan tidak pernah buang   air kecil. Adapun yang menaiki kuda itu adalah para wali Allah Swt.  dan  kuda ini akan membawa terbang para wali Allah tersebut ke surga.  Lalu  berkatalah orang-orang yang berada dibawah mereka:”Wahai Tuhanku,   lantaran apa hamba-hamba- Mu itu mencapai kemulian semcam itu?” Maka   Allah Swt. berfirman kepada mereka: “Mereka itulah orang-orang yang   mengerjakan shalat ketika kalian semua masih tidur, mereka melakukan   puasa sedangkan kalian tidak, mereka berjihad membela agama Allah   sedangkan kalian semua duduk disisi istri kalian, dan mereka bersedekah   dengan harta mereka dijalan Allah, sedangkan kalian semua bakhil   (kikir).”
Dari   Abu Hurairah ra. beliau berkata: Sesungguhnya didalam surga itu   terdapat sebuah pohon, orang yang menaiki bisa berjalan dibawah   naungannya selama 100 tahun dan naungan itu tidak akan putus.   Sebagaimana firman Allah Swt.:
“Dan   naungan yang terbentang luas, dan air yang tercurah, dan buah-buahan   yang banyak. Yang buah-buahnya tidak berhenti dan tidak terlarang   mengambilnya.” (Qs. Al-Waqi’ah: 30-33).
Diibaratkan   waktu didunia adalah waktu sebelum matahari terbit dan sudah   terbenamnya matahari, sampai hilangnya mega dan gelap malam yang   menutupi di dunia. Maka sesungguhnya waktu itu adalah naungan yang   terbentang luas. Sebagaimana firman Allah Swt.:
“Apakah kamu tidak memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan bayang-bayang. “ (Qs. Al-Furqan: 45).
Maksudnya adalah waktu sebelum terbitnya matahari dan sesudah terbenamnya, sampai masuk pada kegelapan malam.
Diriwayatkan dari Nabi Saw. sesungguhnya beliau bersabda: “Apakah   aku tidak pernah menceritakan kepadamu tentang waktu(saat), yaitu  waktu  yang serupa dengan waktu yang ada di surga. Dia adalah waktu  dimana  sebelum matahari terbit, bayang-bayangnya itu memanjang,  rahmatnya saat  itu merata dan berkahnya saat itu banyak.”
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar